Fitur Imaging Tool Untuk Jasa Recovery Data: Service Tutorial

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery

Jumpa kembali dengan masternya data dan repair hard disk. Harapan kami coretan kali ini secara overview bisa menginspirasi terkait kompleksitas jasa data recovery, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, repair hard disk/SSD tidak terbaca, jasa recovery ransomware, dst.

Tidak semua imaging tools sama kualitasnya dan kemampuannya. Sebagian imaging tools memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh imaging tools yang lainnya. Untuk Anda yang yang ingin terjun profesional di bidang jasa recovery data maka wajib tentunya untuk memilih imaging tools yang berkualitas. Apa saja kriteria imaging tools yang berkualitas tersebut? Berikut beberapa kriteria yang harus dimilikinya.

Perbedaan Antara Imaging Tools Berkualitas dan Murahan

Ada perbedaan mendasar antara imaging tool yang biasa atau imaging tool dengan “sedikit kemampuan data recovery” versus imaging tool berapa harga ataupun software yang memang profesional untuk di gunakan dalam industri jasa recovery data.

AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data, service hard disk dan ransomware menyarankan Anda untuk langsung memilih alat data recovery data yang kelas atas jika ingin langsung mendapat hasil/kualitas terbaik.

Perbedaan mendasarnya dijelaskan dalam tabel berikut:

Imaging Tool Biasa/Sedikit Fungsi Data Recovery Professional Data Recovery Imaging Tool
Goal: menyalin data dari satu drive ke drive yang lain Goal: Mengambil data dari drive bermasalah dan menyimpannya pada drive yang berfungsi dengan normal.
Model: Drive direpresentasikan sebagai data storage linier (sekumpulan sektor data). Model: Drive direpresentasikan sebagai sebuah device yang memiliki read/write heads, disk platters, area bermasalah dengan berbagai jenis masalahnya, juga berbagai jenis user data

Masalah Yang Ingin Diselesaikan Pada Drive Tidak Stabil
a) Head berbeda bisa memiliki masalah berbeda dan level kerusakan yang berbeda. Maka diperlukan kemampuan imaging berdasar head.

– Masalah ini tidak ditangangi dengan baik. Misalnya, berbagai sektor yang berbeda ditangani dengan cara yang sama dengan algoritma yang sama pula. Tools imaging tidak memiliki informasi dan kemampuan memetakan sektor mana dihandle oleh head yang mana.

– Setiap head diperiksa/diagnosa dikelola dengan algoritma berbeda sesuai dengan level kerusakan pada head tersebut
– Sector yang berjalan normal diproses terlebih dahulu, cara ini meminimalisir kemungkinan drive rusak sempurna dan juga mempercepat proses imaging karena dalam beberapa kasus data yang butuh di-recovery terdapat sudah terdapat pada head yang berjalan normal
– Memiliki kemampuan untuk melakukan imaging head by head untuk mengurangi beban kerja karena proses perpindahan heads terus menerus jika melakukan imaging secara biasa.

b) Area bermasalah pada drive berbeda/drive yang sama seringkali punya masalah yang berbeda penyebabnya

– Masalah ini tidak tertangani dengan baik. Contohnya pada sector dengan masalah yang berbeda akan diselesaikan dengan algoritma penanganan masalah yang sama. Tools tidak dapat mengidentifikasi masalah media secara spesifik, tidak memberikan user kejelasan tentang apa yang terjadi sebenarnya dan juga tidak memungkinkan user untuk memodifikasi algoritma untuk keperluan storage media yang berbeda.

Sebagian tools yang memiliki kemampuan recovery data bisa menggunakan command pembacaan yang berbeda, semisal perintah "read long". Akan tetapi secara umum limitasi di atas masih ada.

– Memberikan pre-konfigurasi pada drive dengan masalah stabilitas. Misalnya mendisable seluruh proses firmware yang berjalan di belakang layat seperti SMART subsystem dan read look-ahead, juga mematikan fitur bad sector auto-relocation. Prekonfigurasi ini diperlukan untuk meminimalisir kerusakan drive dan mempercepat proses imaging untuk drive dengan masalah instabilitas tertentu.
– Sebelum proses retrieving data area yang bermasalah telah diidentifikasi oleh tool dan dilewat pada fase pertama imaging untuk selanjutnya akan dicoba lagi pada fase berikutnya (jika diperlukan). Cara ini meminimalisir kemungkinan drive rusak sempurna dan juga mempercepat proses imaging karena dalam beberapa kasus data yang butuh di-recovery terdapat sudah terdapat pada head yang berjalan normal
– Informasi terkait status setiap sektor yang diproses disimpan ke dalam sector map untuk memvalidasi integritas data yang berhasil dibaca setelah proses imaging selesai.
– Berbagai algoritma berbeda dikonfigurasi untuk setiap fase baca untuk memproses area bermasalah dengan berbagai macam masalah. Misalnya data dari bad sector dibaca dengan command read yang berbeda, lalu area yang rusak parah di-skip agar tidak semakin merusak hard drive
– Imaging tool menidentifikasi apa masalah media yang ada, memberikan informasi kepada user terkait semua data yang dia dapatkan secara real time. Setelah itu imaging tools professional untuk jasa recovery data akan memberikan pilihan kepada user untuk menentukan algoritma imaging yang cocok untuk setiap masalah yang terdeteksi: jika drive busy lebih dari sekian periode maka reset/repower, jika ada media corruption proses dengan read command berbeda, jika sekian sector rusak berturut-turut lompat sebanyak sekian sector, dan lainnya

c) Area dengan jenis tipe data memiliki level kepentingan yang berbeda

– Maslaah ini tidak didukung. Sector yang berbeda semua dianggap sama dengan oleh alat tersebut. Alat tidak memiliki informasi tentang sector yang sedang dibaca, apakah dia milik file ini atau itu.

Sebagian tools dengan kemampuan data recovery memiliki kemampuan untuk melakukan "imaging sembari browsing" akan tetapi ini sangat lambat dibandingkan dengan kemampuan "imaging berdasar type" dan resiko kerusakan hard drive pada cara ini sangat tinggi dikarenakan proses imaging dilakukan sesuai alokasi dari file system, sehingga drive harus melompat kesana dan kemari saat proses imaging dilakukan untuk membaca seluruh fragment file. Ini juga tidak nyaman untuk pengguna, karena pengguna harus browsing partisi atau direktori tertentu dan mencari di mana file yang dibutuhkan tersedia.

– Elemen file system seperti boot sector, file allocation tables, file attributes, diproses dengan prioritas tertinggi. Sector yang menyimpan hal-hal tersebut diproses terlebih dahulu baru data yang dicari oleh user. Untuk area yang tidak memiliki user data sectornya bisa dilewat begitu saja.
– Sebelum imaging dimulai pengguna dapat memberikan informasi kepada tools recovery data untuk menentukan jenis data apa yang ingin di-recovery, semisal jenis file tertentu atau nama folder tertentu. Informasi ini biasanya diambil dari client, sehingga tidak perlu ada pekerjaan searching/browsing oleh user.
– Tidak peduli apa jenis user data yang dimiliki oleh suatu sector, alat recovery data professional menggunakan cara linear imaging. Ini dengan tetap memperhatikan berbagai faktor, seperti head by head imaging ditentukan oleh tipe masalah media yang dimiliki oleh drive.
– Tools memberikan user informasi real time tentang data yang sedang diproses, termasuk nama file dari sector yang sedang diproses. Hal ini membuat user dapat memutuskan berbagai pertimbangan dalam proses imaging secara real time pula, semisal melakukan skip untuk file yang tidak critical.

Tampaknya cukup dulu untuk informasi kali ini. Semoga sajian ini mampu membuka wawasan mengenai jasa recovery data dan beragam permasalahan mengenai cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, service ransom ware, dst. Harapan kami jurnal ini sedikit-banyak menginspirasi mengenai beragam hal itu.

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery