Mengukur Hasil Jasa Recovery Data dan Service Hard Disk

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery

Jumpa lagi bersama kami Ahli Data dan reparasi hard disk. Moga makalah kali ini secara overview sedikit menambah ilmu tentang lautan jasa recovery data, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, reparasi hard disk/SSD tidak terbaca, jasa recovery ransomware, dst.

Kebanyakan perusahaan data recovery yang profesional sudah memiliki prosedur yang baku untuk mengatasi berbagai masalah yang mereka hadapi dalam keseharian. Prosedur yang mereka tetapkan/SOP memungkinkan mereka untuk mengatasi mayoritas masalah terkait recovery data. Akan tetapi tentu ada sedikit masalah yang tetap tidak bisa diselesaikan, mungkin data tidak dapat diketemukan atau bisa ditemukan tetapi data terkorupsi. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?

Source: The PC Doctor

Dalam usaha jasa recovery data yang sekarang berlaku, sudah jamak berlaku kaidah no data = no fee, tidak berhasil kembalikan data maka tidak perlu melakukan pembayaran. Keputusan akhir berada di tangan klien tentang bagaimana hasil akhir proses recovery data. Mereka bisa saja menyebutkan bahwa ada data kritis yang penting yang tidak berhasil di recovery lalu mereka menyatakan recovery gagal. Mereka juga bisa saja kembali setelah recovery pertama dilakukan dan meminta recovery tambahan karena ada data yang masih belum dikembalikan.

Dalam pandangan untuk memberikan kepuasan pada konsumen tentunya hal ini sebaiknya dilakukan dan dilayani. Akan tetapi tentu sebagai jasa recovery data anda akan kesulitan karena beban biaya tenaga kerja menjadi tidak terkontrol.

Hal ini menyebabkan percakapan berikut menjadi umum terjadi pada teknisi recovery data:

  • “Konsumen tidak memberitahu kepada saya dengan pasti apa file yang dia inginkan. Bagaimana saya bisa mengetahui apa yang dia butuhkan dan bagaimana saya bisa membuktikan bahwa Pekerjaan saya telah sukses?”
  • “Konsumen mengatakan bahwa dia mencari sebuah file tertentu di folder tertentu, tetapi file tersebut tidak ada di sana. Sekarang saya jadi harus mengontak konsumen lagi dan mengeluarkan Waktu jauh lebih banyak untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dibanding melakukan recovery data itu sendiri.”
  • “Konsumen telah menerima data dan dan memberitahu bahwa ada data yang hilang atau terkorupsi. Sekarang saya harus mengerjakan Semuanya dari awal dan waktu saya habis termasuk juga keuntungan saya.”

AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data, service hard disk dan ransomware tentu memandang bahwa hal ini tidak selayaknya terjadi, karena merugikan konsumen dan juga perusahaan data recovery.

Cara Mengatasi Masalah Tersebut

Cara yang lebih baik untuk mengatasi hal tersebut adalah ketentuan recovery harus dijelaskan secara detail sebelum proses recovery berlangsung. Klien harus secara jelas menjelaskan apa saja file yang harus di recover, dan setelah recovery data dilakukan integritas file yang berhasil di cover harus diverifikasi terlebih dahulu agar tidak terjadi penolakan, ketidakpuasan konsumen dan juga pengerjaan ulang. Perusahaan jasa recovery data juga harus menjelaskan apa saja cakupan pekerjaan mereka, secara jelas memverifikasi data yang berhasil di recover dan berkomunikasi secara efektif dengan klien selama proses recovery berlangsung.

Banyak tools di internet yang berupaya untuk validasi integritas files dengan mencoba mengecek struktur logika file yang berhasil direcover. Akan tetapi metode seperti itu tidak 100% akurat, karena biasanya yang terjadi adalah algoritma verifikasi menggunakan educated guess berbasis berbagai point data logis seperti header dari file. Karenanya file yang terverifikasi dengan proses seperti ini masih tetap bisa terkorupsi dan tidak dapat digunakan, atau memiliki data yang rusak atau hilang sebagian.

Alternatif Cara Verifikasi Data Yang Berhasil Direcovery

Kebanyakan penyedia jasa recovery data melakukan verifikasi dengan mempersilahkan klien untuk membuka file yang telah direcovery. Hal ini tentu kurang nyaman karena klien harus berada di lokasi untuk mengecek langsung file tersebut, dan seluruh aplikasi yang relevan untuk membuka file yang berhasil di recovery harus juga diinstal pada komputer perusahaan jasa recovery data. Juga dalam kebanyakan kasus tidak mungkin untuk melakukan verifikasi seluruh file yang sudah berhasil di recovery karena terbatasnya waktu, sehingga masalah ini tetap ada.

Cara yang lebih baik adalah mengintegrasikan proses imaging sekaligus verifikasi file. Dengan cara ini sektor yang tidak sukses dibaca bisa diasosiasikan dengan file tertentu, sehingga langsung terlihat mana file yang terkorupsi. Level korupsi pada setiap file juga bisa dapat langsung diestimasi dengan melihat Berapa banyak jumlah sektor yang tidak terbaca pada setiap file.

Setelah memastikan integritas seluruh file barulah perusahaan jasa recovery data mengkomunikasikan informasi ini kepada klien. Proses ini mudah jika hanya ada sedikit file yang perlu di recovery dan dikomunikasikan, tetapi akan menjadi cukup Kompleks saat harus melakukan recovery ribuan files dengan berbagai level kerusakan data. Cara paling efektif adalah dengan menggunakan web browser yang dapat diakses oleh client, mempersilakan mereka untuk memblok file mereka dan melihat status integritas dari setiap file yang berhasil di recovery agar mereka tahu dengan pasti apa saja yang akan mereka dapatkan dari perusahaan. Komunikasi yang jelas dan efisien meminimalisir terjadinya kesalahpahaman, kekecewaan dan klaim di masa depan.

Nampaknya cukup dulu untuk edisi kali ini. Semoga info ini berhasil menginspirasi seputar jasa data recovery dan semua seputar cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, service ransom ware, dst. Semoga postingan ini bisa mencerahkan terkait segala sesuatu itu.

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery