Smart Hot Swap Untuk Recovery Data System Area (SA)

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery

Selamat datang kembali dengan pejuang data dan repair hard disk. Harapan kami entry kali ini secara general mampu mencerahkan tentang samudera jasa data recovery, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, repair hard disk/SSD tidak terbaca, jasa recovery ransomware, dst.

Pada posting sebelumnya kami telah membahas tentang cara hotswap, yaitu tentang bagaimana melakukan swapping board dari hard drive donor ke harddrive pasien. Sekarang kita mencoba cara yang lebih advanced yaitu smart hot swap.

Source: Amazon

Sebagai catatan: AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data, service hard disk dan ransomware tidak merekomendasikan cara ini untuk para DIY data recovery engineer, hanya untuk professional data recovery engineer.

Prinsip Kerja Metode Smart Hot Swap

Metode Smart Hot Swap sangat penting untuk melakukan recovery data dari drive yang memiliki kerusakan kompleks. Teknik ini dikembangkan berdasarkan teknik hotswap yang telah di Jelaskan pada posting kita sebelumnya.

Prosedur Smart Hot Swap sangat penting pada hard drive yang modern. Pada sebagian situasi ini adalah satu-satunya agar kita bisa mengakses data dari user. Tanpa menguasai teknik ini sekian banyak masalah tidak akan dapat diselesaikan.

Teknik Hot Swap yang standar dilakukan sebagaimana dijelaskan pada posting sebelumnya terkadang bisa membuat teknisi recovery data bisa mengakses system area dan mereka rasi modul yang rusak. Akan tetapi kadang teknik dasar tersebut tidak cukup, sebagaimana dalam kasus-kasus:

  1. Ada kerusakan media pada system area, headset tidak dapat menulis pada area tersebut sehingga modul tidak dapat diperbaiki
  2. Adanya kerusakan pada elemen baca tulis sehingga heads tidak dapat menulis sama sekali
  3. Salah satu heads mengalami kerusakan, hardisk mengeluarkan bunyi clicking, dan anda ingin melakukan imaging sektor yang yang dapat terbaca oleh heads yang normal sebelum melakukan swapping heads dari donor

Pada kasus-kasus teknik hotspot biasa tidak akan memungkinkan anda untuk memperbaiki drive yang rusak dan membuatnya nyala kembali. Akan tetapi anda bisa menggunakan teknik hot-swap untuk memicu drive untuk jalan, dan melakukan imaging user data tanpa memperbaiki firmware yang rusak

Limitasi Teknik Hot Swap Untuk Imaging

Sudah jelas kita ketahui bahwa setiap hard disk itu berbeda. Jika anda langsung mencoba membaca data dari drive pasien yang rusak setelah melakukan hot-swap tanpa mempersiapkan drive donor terlebih dahulu ada banyak hal yang bisa terjadi, di antaranya:

  1. Drive bisa mengeluarkan bunyi clicking begitu kita mulai mengakses data
  2. Setiap uji coba untuk membaca data bisa menghasilkan error atau time out
  3. Sektor data bisa saja terlihat normal tetapi anda akan menemui lompatan-lompatan dalam data, seperti Kehilangan data atau data yang redundant, ini bisa mengakibatkan ketidakmampuan sistem untuk melakukan recovery data
  4. Drive bisa terbaca normal sampai suatu lalu seterusnya dia memberikan hasil error setelah nomor LBA tertentu

Semua hal ini diakibatkan karena sebuah masalah sederhana yaitu firmware modul dari donor tidak cocok dengan drive pasien/tidak kompatible. Pada kasus 1 dan 2 kemungkinan besar adaptive-nya tidak cocok, lalu pada kasus 3 dan 4 kemungkinan tabel translatornya yang berbeda sehingga setelah diinisiasi dengan translator dari donor maka hard drive pasien yang rusak mencari data pada lokasi yang salah.

Cara Smart Hot Swap Untuk Menyelamatkan Data

Untuk melakukan prosedur Smart Hot Swap anda perlu mempersiapkan drive donor yang identik dengan drive pasien, dengan firmware yang sama persis lalu menggunakan donor tersebut untuk melakukan hot-swap membaca data dari drive yang rusak tanpa melakukan reparasi firmware pada drive yang rusak.

Berikut langkah demi langkah melakukan prosedur Smart Hot Swap:

  1. Baca seluruh sistem area dari drive pasien. Jika anda tidak bisa membaca seluruh sistem area maka anda mungkin perlu untuk melakukan metode hot swap yang biasa.
  2. Persiapkan drive donor Smart Hot Swap dengan menulis track SA (system area) dari hard drive pasien ke drive donor. Hal ini membuat SA (system area) dari drive donor anda identik dengan SA yang ada pada drive pasien. Dengan seluruh defect list, adaptives dan modul-modulnya sinkron dengan drive pasien
  3. Setelah donor Smart Hot Swap siap anda bisa menaruh PCB pasien pada donor Anda, menyalakannya, pastikan bahwa diidentifikasi sebagai hardisk pasien (merek, model, serial number), lakukan metode hot swap, lalu mulailah melakukan imaging data

Prosedur diatas adalah prosedur yang disederhanakan. Pada sebagian kasus anda mungkin perlu untuk memodifikasi langkah diatas atau menambah langkah tambahan. Contohnya melakukan kopi firmware menggunakan SA tracks akan dapat berjalan baik pada harddisk Western Digital dan Samsung, akan tetapi tidak berjalan normal dengan hard drive Maxtor serta Seagate. Pada kasus ini anda perlu untuk mentransfer translator/adaptive firmware modules yang spesifik saja dari harddrive pasien ke harddrive donor.

Untuk sebagian harddisk Western Digital yang baru sebagian adaptives disimpan pada PCB board di ROM, sehingga mungkin anda perlu melakukan packing untuk parameter ini pada ROM hardisk pasien agar board dapat berjalan di harddrive donor. Detail-detail kecil seperti ini bisa anda dapatkan pada kelas-kelas training recovery data, forum recovery data dan juga manual dari alat recovery data yang anda miliki.

Satu hal lain yang harus diperhatikan adalah untuk mencari donor yang sesuai bagi prosedur Smart Hot Swap. Aturannya berbeda dari vendor ke vendor tetapi umumnya semakin mirip semakin baik. Terkadang Anda juga perlu memperhatikan parameter internal yang tidak dapat anda temukan pada label harga seperti konfigurasi head map, kompatibilitas adaptives, juga versi revisi dari firmware.

Nampaknya ini dulu untuk informasi kali ini. Moga-moga posting ini dapat menambah wawasan terkait jasa recovery data dan berbagai permasalahan terkait cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, service ransom ware, dst. Moga tutorial ini mampu mencerahkan seputar semua hal tersebut.

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery