Efek Hard Disk Besar Pada Data Recovery dan Service

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery

Jumpa kembali dengan pejuang data dan repair hard disk. Semoga artikel kali ini secara umum semakin menginspirasi terkait detail jasa data recovery, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, repair hard disk/SSD tidak terbaca, jasa recovery ransomware, dst.

Pada artikel sebelumnya kita telah membahas tentang pentingnya hard disk yang memiliki kapasitas besar bagi jasa recovery data, dimana mereka bisa memanfaatkan ukuran yang besar tersebut untuk menyimpan data mereka dan juga arsip dari data yang telah dikerjakan.

Namun ternyata hard disk berukuran besar bukanlah sebuah solusi tanpa cela, karena ada kekurangan krusial dari mereka yang bisa berdampak negatif pada perusahaan data recovery. Apa itu? Mari kita bahas bersama.

Source: ExtremeTech

Walau kapasitanya sudah sangat besar, AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data, service hard disk dan ransomware masih menyangsikan kemampuan baca tulis random (random IO speed) yang dimiliki oleh hard disk. Limitasi pada kemampuan input-output pada hardisk akan membuat kapasitas yang besar pada disk drive menjadi kurang bermanfaat. Bahkan semakin besar kapasitas dari hardisk bisa menjadi masalahnya semakin besar, juga semakin sulit dilakukan recovery data. Apalagi jika hardisk sudah mencapai ukuran petabyte dan bukan terabyte.

Bahkan menurut Howard Marks, salah satu konsultan dari biro teknologi VAST Data, chip berbasis flash saja yang bisa menjadi solusi untuk penyimpanan data dalam skala petabytes ke depannya.

Howard Marks bukanlah sembarang orang, dia adalah seorang yang terkenal dalam bidang analisa datastores. Dan dia merupakan salah satu analis pada firma VAST Data, sebuah vendor penyimpanan data berbasis flash. Dan dia sangat sering menulis untuk blog VAST Data. Maka pendapatnya ini sangat perlu untuk diperhatikan.

Mengapa Performa Hard Disk Sangat Terbatas

Dalam sebuah artikelnya yang berjudul The Diminishing Performance of Disk Based Storage, Marks menegaskan bahwa disk drive memiliki sebuah channel baca tulis saja, yang dijalankan melalui head baca tulis. Dimana head baca tulis ini berputar terus-menerus untuk membaca dan menulis data pada piringan harddisk. Kecepatan umumnya adalah 5 sampai 10 milisekon untuk setiap proses baca dan tulis, yang mana ini adalah 20 sampai 40 kali lebih lambat dibandingkan waktu latency baca tulis pada Solid state disk yang hanya membutuhkan waktu 500 mikrosekon, pengennya ini sangat menurunkan kecepatan baca tulis per sekon atau IOPS pada disk drive. Sehingga hal ini membuat kecepatan baca tulis menjadi sangat turun dan sangat terbatas jika dibandingkan tempat penyimpanan data berbasis flash seperti SSD.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dengan semakin besarnya ukuran drive maka semakin banyak juga jumlah drive yang harus dipergunakan untuk membuat sebuah sistem penyimpanan data, dan ini bisa membuat perhitungan menjadi lebih kompleks lagi. Dan juga semakin rendah lagi kecepatan baca tulis yang bisa dilakukan pada sebuah hardisk. Sebagai pertimbangan, sebuah Hard Drive berukuran 1 Terabyte bisa jadi memiliki performa yang lebih baik dibandingkan harga berukuran 20 Terabyte jadi, jika sesuai dengan perhitungan atau simulasi yang dilakukan.

Bagaimana jika kita mempercepat putaran hardisk? Apakah bisa mempercepat kemampuan baca tulisnya, dan apakah perusahaan jasa recovery data seperti kita dapat memanfaatkan kelebihan tersebut? Dia menjelaskan bahwa hal itu tidak mungkin, karena semakin cepat putaran dilakukan maka daya yang dibutuhkan sangat melonjak. Bahkan dengan solusi memakai dual actuator seperti yang dilakukan oleh Seagate tidak bisa menjadi solusi yang handal karena harga barang menjadi sangat tinggi, dan kecepatan pun hanya menjadi dua kali lebih tinggi. Dan kecepatan 2 kali itupun hanyalah 1/1000 dari SSD berbasis QLC yang ada di pasaran.

Selain itu pula dengan semakin banyaknya hardisk yang dipakai maka semakin besnar biaya dari daya listrik dan biaya pendinginan casing yang dibutuhkan, juga biaya software dan support yang diperlukan. Sehigga mungkin walaupun harganya lebih murah dibandingkan SSD, jika ditambahkan semuanya maka akan tetap lebih mahal dibandingkan SSD. Secara umum dia menjelaskan bahwa sudah tiba saatnya akhir dari zaman harddisk, waktunya zaman SSD yang lebih murah dan lebih cepat.

Tampaknya cukup dulu untuk informasi kali ini. Moga-moga sajian ini sedikit-banyak membuka wawasan terkait jasa recovery data dan segala masalah terkait cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, service ransom ware, dst. Moga sajian ini semakin menginspirasi seputar beragam hal tersebut.

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery