Dual Data Backup Pada Dua Port USB Untuk Mempermudah Recovery Data

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery

Jumpa lagi bersama praktisi data dan repair hard disk. Moga-moga postingan kali ini secara umum berhasil mencerahkan tentang planet jasa data recovery, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, repair hard disk/SSD tidak terbaca, jasa recovery ransomware, dst.

Pada kesempatan kali ini kami hanya ingin berbagi sedikit tips tingkat saja yang didasari dari pengalaman hidup kami.

Sekitar 15 tahun yang lalu kami mulai kuliah di salah satu universitas terkenal di Jakarta Barat yang waktu itu kami mengambil Jurusan Informatika sebagai jurusan kuliah kami. Kami waktu itu mengambil S1 dan lulus dalam waktu 3 setengah tahun atau 7 semester secara umum perjalanan kuliah kami cukup menyenangkan Dan berwarna-warni seperti layaknya mahasiswa pada umumnya. Sebuah pengecualian yaitu pada sekitar semester keempat kuliah kami di mana waktu itu kami mengalami hal yang sangat menyedihkan, hal apakah itu?

Hal menyedihkan tersebut adalah hilangnya data-data kami semenjak semester 1 hingga sekitar tengah semester 4. Dan bukan itu saja tetapi data-data pribadi Kami pun banyak yang hilang pada saat tersebut. Memang kesalahan kami sih karena kami tidak menjalankan backup secara rutin sehingga tidak ada data yang bisa kami recover/restore, karenanya Sejak saat itu kami rutin melakukan back up data ke hardisk eksternal.

Kami pikir dengan melakukan make-up semuanya sudah hingga suatu ketika sekitar tahun 2015 atau 5 tahun lalu kami kembali kehilangan data di laptop dan juga data di hardisk back up kami, sehingga data kami kembali banyak yang hilang padahal sudah kami back up. Semenjak saat itulah kami melakukan sistem dual backup, tepatnya kami melakukan backup ke harddisk pertama, lalu hardisk external pertama, lalu di backup lagi ke hardisk external kedua. Kami di AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data, service hard disk dan ransomware menyebut ini sebagai “dual backup strategy”.

Dengan cara ini data kami menjadi lebih aman dan hingga sekarang kami tidak pernah kehilangan data kembali, serta tentunya ke depan pun mudah-mudahan kehilangan data kembali, sehingga tidak harus melakukan recovery data. Akan tetapi ternyata masalah masih ada dengan cara seperti ini, apakah itu?

Coba anda perhatikan pada gambar diatas, gambar di atas adalah foto dari kedua hardisk eksternal kami yang kami lakukan dengan konfigurasi seperti dijelaskan sebelumnya. Dari segi keamanan data seperti ini memang oke, cukup aman. Akan tetapi ternyata masalahnya ada pada sisi performa bukan dalam sisi keamanan atau security. Dengan konfigurasi seperti ini, kedua hardisk terhubung pada satu USB hub yang sama, maka mereka akan masuk ke dalam satu port USB yang sama di laptop atau desktop, ini membuat performa sinkronisasi data antar hardisk portable tersebut menjadi sedikit melambat.

Pada asalnya Kami merasa baik-baik saja, fine-fine saja, tidak ada masalah. Akan tetapi ternyata saat kami mencoba memindahkan 1 harddisk ke port USB yang berbeda (tidak di dalam satu hub yang sama), ternyata kecepatannya menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan jika kami melakukan copy data antar hardisk external dalam satu hub yang sama. Barulah di sana kami tahu bahwa kedua hardisk tidak dapat bekerja secara optimal dari sisi kecepatan jika ditaruh di dalam satu hub yang sama.

Source: Promotional Drives

Maka jika Anda masih memiliki port USB yang tidak terpakai di laptop atau desktop anda, pasangkan device yang membutuhkan bandwidth besar pada port-port yang terpisah. Hal ini akan mengurangi beban kerja masing-masing bandwidth dipecah menjadi dua lokasi, hasilnya kecepatan transfer data justru menjadi lebih tinggi jika story dipisah pada dua port yang berbeda. Terlebih jika anda mempunyai slot kosong yang banyak seperti gambar ilustrasi di atas.

Pertanyaan selanjutnya adalah Apakah boleh setelah dipisah di port USB yang berbeda tersebut, di masing-masing port USB tersebut diberikan hub USB tambahan? Jawabannya boleh-boleh saja bisa saja, yang penting bandwidth atau kecepatan transfer yang dibutuhkan alat-alat terhubung masih di bawah kapasitas dari port yang dipakai.

Sepertinya sampai di sini untuk informasi kali ini. Moga-moga info ini sedikit-banyak menambah wawasan tentang jasa recovery data dan segala masalah tentang cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, service ransom ware, dst. Moga artikel ini banyak membuka wawasan seputar semua hal tersebut.

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery