Service SSD vs HDD Dalam Mengembalikan File Terhapus

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery

Selamat datang kembali dengan kami masternya data dan reparasi hard disk. Harapan kami artikel kali ini secara luas berhasil membuka wawasan tentang semesta jasa data recovery, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, reparasi hard disk/SSD tidak terbaca, jasa recovery ransomware, dst.

Setiap hal di dunia ini pada umumnya memiliki sisi positif dan sisi negatif, atau bisa disebut juga kelebihan dan kekurangan. Begitu pula pada dunia teknologi selalu ada sisi positif dan negatif dari teknologi yang selalu berkembang ini. Tidak luput termasuk pada teknologi hard disk dan Solid State Disk (SSD). Tentu ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing. Kali ini AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data, service hard disk dan ransomware akan membahasnya dari sisi file dan data.

Source: Avast

Solid-state drives (SSD) sudah dapat mengatasi berbagai masalah yang secara cara turun-menurun menghinggapi sistem penyimpanan data berbasis letter atau yang biasa kita kenal sebagai hard disk drive dalam (HDD). Salah satunya adalah dalam sisi daya tahannya, di mana SSD memiliki daya tahan yang lebih lama dibandingkan HDD. Bahkan menurut test terhadap SSD Samsung 850 Evo, diperkirakan SSD tersebut akan bertahan selama 187 tahun jika kita menulis data sebanyak 20 GB setiap harinya ke dalam SSD tersebut.

Apakah dengan berbagai kelebihannya tersebut SSD bisa menggantikan HDD? Ditambah lagi fakta bahwa SSD adalah teknologi terbaru, jauh lebih baru daripada HDD yang ditemukan sekitar 60 tahun lalu oleh IBM? Mari kita lihat bersama faktanya.

HDD vs SSD

Sudah sejak lama hard disk drive menjadi pilihan utama untuk menyimpan data, hal itu ditunjang fakta HDD selalu dapat menampung lebih banyak data setiap tahunnya karena teknologi penyimpanan data HDD yang semakin berkembang. Akan tetapi walaupun kapasitasnya selalu meningkat yang menjadi masalah struktur mekanisnya secara umum tetap sama saja. Struktur mekanisme secara umum adalah setiap hard disk drive memiliki piringan magnetik yang bertumpuk-tumpuk, lalu ada tangan pembaca informasi (head) yang membaca data saat piringan data tersebut berputar hingga kecepatan 15.000 rotasi/menit.

Dengan struktur mekanis seperti itu, kita dapat dengan mudah melihat ada satu masalah yang bisa terjadi di sini. Masalah apa itu? Masalah daya tahan hardisk. Karena hardisk secara teknis memiliki sifat mekanis atau memiliki banyak pergerakan didalamnya, maka keausan sparepart yang ada di dalamnya menjadi masalah. Semakin sering dipakai maka hardisk drive semakin cepat aus. Data riil di lapangan dari berbagai report menjelaskan bahwa hard disk drive umumnya dapat bertahan hingga 4-5 tahun jika dipakai untuk pemakaian normal. Maka jika usia hardisk anda sudah memasuki 4 atau 5 tahun mungkin ada baiknya anda mulai memikirkan hardisk pengganti yang baru.

Akan tetapi kekurangan harddisk ini tidak harus membuat kita 100% menghindar dari menggunakan teknologi tersebut. Hal ini karena harddisk drive secara umum harganya lebih murah untuk penyimpanan data, dan dan akan tetap dipakai selama bertahun-tahun kedepan. Walau mereka mungkin tidak akan seawet SSD dan bisa lebih rentan terkena kerusakan fisik, akan tetapi recovery data dari hardisk yang rusak lebih mudah dibandingkan dari SSD, menjadikan cara mengembalikan file yang terhapus dari HDD lebih sederhana.

SSD di sisi lain memiliki jenis teknologi yang berbeda dari hard disk drive, yaitu teknologi flash yang tidak menggunakan komponen bergerak. Informasi disimpan pada chip memori flash, dan bukan piringan yang berputar seperti pada HDD. Tidak adanya komponen yang bergerak didalam SSD membuat teknologi baru ini lebih reliable atau lebih awet dibandingkan hardisk.

Masalah Daya Tahan Cell SSD

Akan tetapi bukan berarti SSD tidak akan pernah bisa rusak. SSD masih memiliki satu masalah yaitu kerusakan sel penyimpan data dan juga firmware yang terkadang rusak. Cell menyimpan data pada SSD memiliki umur yang terbatas dan kita hanya bisa menulis pada sel tersebut beberapa kali saja atau beberapa jumlah tertentu saja sampai akhirnya sel tersebut rusak. Pada SSD Jika kita ingin menulis data maka data lama harus dihapus terlebih dahulu, ini menyebabkan banyak sekali proses baca dan tulis yang terjadi pada sel tersebut hingga pada akhirnya sel penyimpan memori tersebut rusak. Hari ini seperti kita menulis dan menghapus pada kertas di posisi yang sama, maka tentunya cepat atau lambat kertas yang kita pakai menulis akan hancur.

Menurut EE Times, walau hanya ada beberapa sel yang tidak bekerja dengan baik saja, itu sudah cukup untuk membuat sistem komputer kita baik itu laptop atau server atau yang lainnya menjadi tidak dapat dipergunakan, tidak dapat melakukan booting dengan normal.

Menurut salah satu tokoh di bidang data recovery, DeepSpar Data Recovery Sales Director, Serge Shirobokov, hardisk dan SSD sama-sama yang membuat adanya data loss. Akan tetapi pada SSD hanya butuh sedikit bad sector untuk membuat drive menjadi tidak dapat diakses, beda dengan harddisk drive yang bisa memiliki banyak bad sector tetapi hardisk tetap dapat dipergunakan. Dan karena translation table juga tersimpan pada memori Flash maka ada resiko kerusakan controller juga.

Mau Tidak Mau Harus Backup

Teknologi SSD bisa dibilang masih baru dan belum terlalu matang dibandingkan hardisk. Maka kita juga tidak bisa bilang SSD sudah sempurna dan ultimate dibandingkan hardisk. Walaupun banyak laporan yang menjelaskan bahwa SSD lebih handal dibandingkan hardisk, pada kenyataannya SSD juga tetap bisa rusak dan data bisa hilang. Karenanya jenis apa pun media penyimpanan data yang anda pakai, melakukan backup adalah satu-satunya jalan yang menjamin keamanan data Anda. Melakukan back up atau cloning hardisk Anda juga merupakan hal yang bagus sehingga kita masih bisa mengembalikan data yang terhapus, file yang hilang, sehingga kita tetap bisa Survive jika suatu saat hard disk kita atau Solid State Disk kita mengalami kecelakaan atau rusak.

Kiranya sekian dulu untuk info kali ini. Moga-moga ulasan ini berhasil memahamkan mengenai jasa data recovery dan beragam hal mengenai cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, service ransom ware, dst. Semoga tutorial ini sedikit-banyak memahamkan seputar segala masalah ini.

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery