Apa Itu UASP Enclosure? Gunanya Bagi Jasa Recovery Data?

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery

Selamat datang lagi dengan pejuang data dan perbaikan hard disk. Moga-moga coretan kali ini secara umum sedikit-banyak menambah ilmu terkait lautan jasa data recovery, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, perbaikan hard disk/SSD tidak terbaca, jasa recovery ransomware, dst.

Tidak setiap USB enclosure atau USB docking sama-sama saja. Sebagian jenis USB enclosure atau USB docking memiliki teknologi berbeda yang membuat mereka memiliki kemampuan yang berbeda pula dan efek yang berbeda pula dalam proses recovery data. Bagaimana perbedaannya? Berikut penjelasannya.

Merupakan sebuah hal yang agak sulit sebenarnya untuk mengikuti istilah-istilah dari dunia teknologi penyimpanan data, sehingga terkadang kita Terlewatkan akan sebuah teknologi baru. Namun ketika berbicara tentang teknologi storage data rumahan, ada sebuah perbedaan besar sejak munculnya USB 3.0. Dengan kehadiran teknologi USB 3.0 sekarang media penyimpanan data bisa menggunakan kecepatan dalam level gigabit, tetapi tentunya jika ditunjang dengan teknologi yang baru dalam protokol transfer data. Karenanya untuk menunjang pemanfaatan maksimal dari interface USB 3.0 diciptakanlah protokol USB Attached SCSI Protocol (UASP/UAS) untuk mengimbangi teknologi baru tersebut.

AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data, service hard disk dan ransomware menilai ini adalah teknologi yang sangat berguna bagi kita semua.

Non-Queueing BOT

Dulu di saat zaman teknologi masih hanya mengenal USB 1.0, performa bukanlah hal yang menjadi di poin utama. Kecepatan yang terbatas pada 12 megabit per second pada kondisi full speed membuat bus selalu penuh dan terjadi bottleneck. Pada masa itu juga belum ada kebutuhan akan interface dengan kecepatan super tinggi karena belum diketemukan SSD level konsumen yang memerlukan speed super tinggi. Maka pada waktu itu designer USB storage hanya membuat protokol sederhana untuk mengkoneksikan storage devices dengan nama protokol Bulk-Only Transport (BOT), itu terjadi pada tahun 1999.

Protokol tersebut bekerja dengan cukup baik. Akan tetapi dengan semakin berkembangnya teknologi maka pada tahun 2000, sekitar setahun setelah pengenalan USB 1.0, terjadi perubahan dengan diperkenalkannya USB 2.0. Pada interface USB 2.0 terjadi peningkatan kecepatan yang cukup signifikan yaitu menjadi maksimal 480 megabit per second secara teori. Protokol BOT masih cukup bagus untuk hard disk external sederhana dan juga flash disk sederhana di masa-masa tersebut.

Akan tetapi dengan adanya peningkatan kecepatan USB 2.0 terjadi sebuah perubahan yang cukup mencolok yaitu adanya kekurangan pada protokol BOT. Apa kekurangannya? Pada protokol BOT tidak ada support untuk native queueing, sehingga perintah baca tulis harus dikirim satu persatu, sehingga komputer harus menunggu Setiap proses baca tulis selesai baru bisa mengirimkan perintah berikutnya. Komputer yang semakin cepat dan juga storage devices yang semakin cepat membuat protokol BOT terasa kurang efisien.

Dengan cara yang dilakukan oleh protokol BOT sering kali waktu untuk menunggu proses baca tulis menjadi lebih lama dibandingkan proses baca tulis itu sendiri, membuat kecepatan real menjadi terpangkas hingga setengahnya. Karenanya walaupun interface USB 2.0 mencapai 480 megabit per second (60 megabyte/second) pada kenyataannya sulit dicapai, dan kecepatan maksimal media penyimpanan dengan interface 2.0 rata-rata mentok di angka 25 sampai 30 MB per detik.

Protokol UASP Membawa Kemampuan SCSI ke USB

Hampir seluruh operating system support SCSI, sebuah protokol penyimpanan data yang powerfull dan juga fleksibel. Sayangnya umumnya protokol SCSI tidak didukung atau disupport oleh devices berbasis USB. Tapi itu sampai di temukannya protokol UASP, yang memungkinkan storage devices untuk menggunakan protokol SCSI melalui interface USB. Dengan adanya protokol UASP ini maka storage devices berbasis USB bisa menggunakan Native Command Queueing (NCQ), dan juga bisa menambah fitur lainnya seperti inquiry (INQ), multi-LUN configuration, dan selainnya. UASP didesain untuk USB 3.0 akan tetapi dapat juga berjalan melalui interface USB 2.0. Dengan kecepatan tambahan ini tentunya proses recovery data pada devices berbasis USB menjadi lebih cepat jika melalui protocol UASP.

  • UASP sudah didukung oleh berbagai operating system, diantaranya:
  • Microsoft Windows 8 dan yang lebih baru, yang secara default akan memakai protokol ini jika didukung oleh device yang bersangkutan
  • Mac OS X sudah mendukung mulai OS X 10.8 “Mountain Lion” akan tetapi terlihat belum dapat berjalan secara stabil terutama jika dihubungkan melalui USB hub
  • Linux juga sudah mendukung mode UASP sejak Kernel 2.6.37, akan tetapi juga belum stabil dan disabled pada beberapa hardware tertentu

Dari sisi hardware UASP sudah di dukung oleh berbagai storage controller USB 3.0 high-end, akan tetapi masih belum didukung oleh storage controller pada device low end. Intel sudah memberikan support UASP pada motherboard Z77, tetapi membutuhkan biaya lisensi tambahan sehingga beberapa produsen motherboard tidak mengaktifkannya.

Device UASP bisa dibuat backward compatible dengan BOT, dengan fitur baru ini biasanya dideteksi secara otomatis oleh kebanyakan operating system, sehingga user tidak perlu khawatir dan repot mengkonfigurasikannya. Termasuk para penyedia jasa recovery data mereka juga tidak perlu pusing memikirkannya.

Mengecek Support UASP Pada USB Docking

UASP membawa banyak sekali kemampuan baru, membawa performa SCSI ke dalam interface USB. Akan tetapi yang menjadi masalah adalah support yang pada Mac OS dan Linux, yang Hal ini tentu membawa dampak kurang baik. Semoga kedepannya para vendor data storage bisa bekerjasama dengan para developer operating system untuk men-support storage protocol ini.

Untuk mengecek kompatibilitas UASP pada Mac OS, pergilah ke System Information, lalu carilah Software/Extensions, lalu carilah baris “IOUSBAttachedSCSI” mencari tulisan “Loaded:yes”.

Adapun pada Linux untuk mengecek apakah suatu device sudah mendukung UASP/BOT, lakukan perintah lsusb -t, lalu cari teks “driver=uas” (UASP) atau “driver au=usb au -storage” (BOT).

Kiranya cukup sekian untuk kesempatan kali ini. Moga-moga tutorial ini bisa menambah ilmu seputar jasa data recovery dan beragam permasalahan seputar cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, service ransom ware, dst. Semoga jurnal ini bisa menambah wawasan mengenai beragam permasalahan ini.

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery