Bersiap Recovery Data dan Service Jika Ada 6 Hal Ini di Perusahaan Anda

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery

Bertemu lagi dengan pakarnya data dan repair hard disk. Semoga makalah kali ini secara mendasar banyak mencerahkan mengenai kompleksitas jasa recovery data, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, repair hard disk/SSD tidak terbaca, jasa recovery ransomware, dst.

Perencanaan recovery data bukanlah sebuah hal yang mudah akan tetapi benar-benar pada perusahaan. Karena bisa jadi kerusakan data terjadi tanpa diketahui penyebabnya dan waktunya. Banyak sekali opsi yang ditawarkan yang bisa di lakukan oleh perusahaan dalam mengimplementasikan proses recovery data, dan ini tentu bisa membuat pusing. Selain itu banyak perusahaan tidak mempersiapkan hal ini dengan baik karena kekurangan sumber daya, biaya, dan kekurangan waktu untuk mengimplementasikan solusi tersebut walaupun konsekuensi dari musibah kerusakan data bisa sangat besar.

Bisa jadi juga perusahaan anda telah mencoba untuk menerapkan system recovery data yang anda anggap baik, akan tetapi mungkin sekarang waktunya anda melakukan update karena ada beberapa hal yang menyebabkan system recovery data Anda menjadi lemah dan perlu untuk diperbaiki sedikit. Diantaranya jika ada tanda-tanda berikut ini.

Server Yang Menua

AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data, service hard disk dan ransomware menyarankan Anda untuk memerika terlebih dahulu hal ini.

Yang pertama Anda memerlukan audit dan update system recovery data Jika anda memiliki banyak server yang sudah menua di organisasi Anda. Semakin tua sebuah server atau komputer maka dia akan menjadi semakin lemah, dan akan semakin cepat rusak. Di dalam skenario seperti ini ada kemungkinan kerusakan data terjadi dan ada juga kemungkinan Anda kehilangan data.

Mengganti server atau komputer dengan yang lebih baru tentu membuat frustrasi, dan juga memang kadang membuat kita mengeluarkan uang lebih banyak. Akan tetapi dengan melakukan hal tersebut akan membuat efisiensi bisnis Anda meningkat, sehingga mengurangi biaya yang dikeluarkan jika dibandingkan menggunakan server atau komputer lama yang lambat dan mudah rusak. Anda bisa melakukan outsourcing ke perusahaan IT support untuk memonitor server dan komputer anda dan mengecek critical data apakah masih bisa dipakai atau tidak, lakukan semuanya sebelum kerusakan data terjadi. Hal ini akan mencegah terjadinya kerusakan yang tidak Anda inginkan.

Infrastruktur Yang Incompatible

Salah satu penyebab terjadinya kerusakan data atau error adalah pada masalah inkompatibilitas antar hardware dan sistem yang ada di dalam perusahaan atau organisasi Anda. Ada banyak sekali masalah yang terjadi di organisasi, sehingga tim IT kadang habis waktunya untuk memperbaiki perangkat yang rusak. Hal itu menyebabkan mereka tidak dapat melakukan sinkronisasi data atau pengecekan kompatibilitas antar sistem yang ada di organisasi. Jika hal ini terjadi pada organisasi anda mungkin waktunya anda melakukan evaluasi ulang untuk hal ini.

Ketidaksinkronan atau inkompatibilitas antar sistem hardware dan software yang ada di dalam organisasi akan membuat sistem menjadi tidak dapat diakses pada waktu yang diperlukan. Bisa juga terjadi error saat terjadi konversi format data satu ke format data yang lainnya, yang tentunya meningkatkan kecenderungan dan kemungkinan untuk rusaknya data.

Recovery Point Objectives (RPOs) and Recovery Time Objectives (RTOs)

Salah satu yang perlu diperhatikan juga adalah Recovery Point Objectives (RPOs) dan Recovery Time Objectives (RTOs). RPO adalah jumlah recovery point yang ingin Anda lakukan dan RTO adalah jumlah waktu recovery yang ingin Anda targetkatn.

Recovery Point Objectives (RPOs) dan Recovery Time Objectives (RTOs) harus selalu ada dalam angka yang optimal. Anda tidak ingin point recovery data tidak terkontrol, sehingga jarang sekali point-point recovery data dilakukan di perusahaan anda karena jika hal ini terjadi maka saat recovery data yang sesungguhnya dilakukan data yang direstorasi tidak akan update ke versi terbaru.

Demikian juga dengan Recovery Time Objectives (RTOs), anda ingin agar angka ini menjadi kecil dikarenakan dengan semakin besarnya angka ini maka semakin lama waktu restorasi data yang diperlukan saat proses itu terjadi. Untuk mengurangi angka ini anda perlu hardware yang bagus dan juga tim IT yang handal dan terlatih.

Penggunaan Berbagai Data Recovery Tools

Salah satu penyebab proses recovery data menjadi tidak sukses atau minimal berjalan sangat lama adalah penggunaan berbagai macam recovery tools yang berbeda tanpa sinkronisasi antar mereka. Penggunaan berbagai tools recovery data yang berbeda merupakan indikator bahwa strategi recovery di perusahaan atau organisasi kita tidaklah baik, karena tidak ada kejelasan dan koordinasi antar flow atau antar stage proses pemulihan data tersebut.

Semakin berbeda dan beragam alat recovery data yang kita pakai maka semakin sulit koordinasi dilakukan, dan akan semakin besar kemungkinan rencana melihat data kita rusak atau gagal karena ketidaksinkronan tersebut. Sebaiknya Anda audit lagi bagaimana flow recovery data di organisasi Anda agar tidak bertabrakan satu sama lain.

Hanya Memusatkan Backup di Satu Tempat

Salah satu kesalahan dalam proses atau perencanaan disaster recovery adalah menyimpan backup hanya pada satu tempat, bahkan di lokasi yang sama. Ini adalah hal yang tidak baik karena bisa jadi data yang ada di satu tempat yang sama pun rusak dengan sebab musibah seperti kebakaran atau bencana alam, banjir dan seterusnya. Jika anda menyimpan backup di kantor yang sama bahkan di ruangan yang sama dengan data utama anda, maka potensi kerusakan akan sangat besar.

Baik dalam melakukan persiapan recovery bagi musibah kerusakan data adalah dengan menggunakan strategi backup 321. Yang dimaksud adalah dengan menggunakan 3 copy dari data, yaitu berupa dua salinan di divisi lokal seperti server atau alat make up yang berada di lokasi yang sama. Lalu sisanya satu salinan data lagi ditaruh di online storage atau di tempat backup data yang berada di lokasi terpisah agar jika ada kerusakan musibah di lokasi kerja utama kita masih dapat menggunakannya.

Planning Data Recovery Jarang Ditest

Akhirnya yang paling penting adalah strategi recovery dari disaster tersebut harus dites. Bukan hanya kita siapkan rencana recoverynya, harus juga kita lakukan testing terhadap strategi yang kita gunakan tersebut Apakah dia memang bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya seperti yang kita rencanakan? Kata-kata melakukan testing maka strategi tadi bisa jadi baik di atas kertas tapi tidak berguna saat dijalankan, banyak ini sangat mengancam kelangsungan bisnis kita.

Testing juga selain berguna untuk memastikan strategi yang kita desain sudah tepat, dia juga bisa berfungsi untuk menemukan kesalahan atau kekurangan yang tidak diketahui sebelumnya melalui pembuatan strategi di atas kertas semata. Maka hal ini sangat penting apalagi di zaman ini dimana waktu untuk melakukan recovery bisa menjadi sangat lama karena jumlah datanya semakin banyak dan besar. Pastikan anda mengupdate ke strategy recovery terbaru, dan juga pastikan anda melakukan testing untuk memastikan strategi yang Anda susun tersebut telah benar dan bisa bekerja pada saatnya dibutuhkan nanti.

Kami rasa kami cukupkan dulu untuk update kali ini. Harapan kami tutorial ini bisa menambah ilmu terkait jasa data recovery dan berbagai permasalahan terkait cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, service ransom ware, dst. Moga-moga ulasan ini mampu menambah wawasan mengenai segala sesuatu ini.

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery