Cara Kerja Penghapusan Data Pada Hard Disk Drive (HDD) – Dasar Recovery Data

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery

Selamat datang lagi bersama kami teknisi data dan service hard disk. Harapan kami info kali ini secara garis besar berhasil menginspirasi seputar peliknya jasa data recovery, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, jasa recovery ransomware, dst.

Hard Disk Drive (HDD) bekerja dengan cara menyimpan data pada piringan besi yang berada di dalamnya. Piringan ini bertugas menyimpan data dalam blok-blok magnetik yang menyimpan data dalam bentuk binary, yaitu rangkaian angka 1-0-1-0-1-0 yang dapat dipahami oleh komputer.

By Evan-Amos – Own work, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=27940250

Hard Disk Drive (HDD) memiliki sebuah kelemahan yang cukup serius, yaitu kerjanya cukup lambat jika harus melakukan sebuah operasi, baik operasi baca ataupun operasi tulis. Untuk membantu meningkatkan performanya, salah satu cara yang dipakai oleh para produsen hard disk adalah dengan melakukan “penghapusan semu” pada hard disk jika ada data yang ingin dihapus. Misalnya, Anda ingin menghapus beberapa file yang sudah tidak Anda butuhkan, maka Hard Disk Drive (HDD) seringkali hanya akan memberikan “flag” atau tanda bahwa data yang Anda hapus tersebut sudah tidak terpakai, tanpa benar-benar menghapusnya.

Karena diberi “flag” tersebut, data pada Hard Disk Drive (HDD) terlihat terhapus oleh komputer, akan tetapi pada aslinya data tersebut masih ada pada piringan magnetik (platter). Data yang belum benar-benar terhapus inilah yang biasanya masih bisa dikembalikan oleh software maupun hardware restorasi data. AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data, service hard disk dan ransomware menilai bahwa masih banyak yang salah paham di bagian ini.

Area Kuning Pada HDD Sebagai Ilustrasi “Delete Flag”

Perhatikan kotak warna kuning pada gambar piringan HDD di atas. Dalam kondisi berwarna kuning atau “hanya dianggap terhapus” data Anda yang sesungguhnya masih ada di dalam piringan/platter dan masih bisa dikembalikan dengan sempurna oleh sistem data recovery yang ada di pasaran. Akan tetapi jika data sudah benar-benar terhapus, misalnya karena disebabkan tertimpa data lain maka data Anda menjadi sulit atau bahkan tidak bisa dikembalikan.

Area Merah Pada HDD Sebagai Ilustrasi “True Deleted”

Dalam kondisi berwarna merah sebagaimana pada gambar di atas (menandakan bahwa data lama sudah overwritten), misalnya dikarenakan Anda menulis berbagai data baru pada Hard Disk Drive (HDD), data lama Anda menjadi benar-benar hilang atau benar-benar tertimpa oleh data baru. Dengan kondisi seperti ini akan sangat sulit untuk melakukan recovery data lama Anda, dikarenakan yang terbaca oleh system adalah data yang baru.

Karenanya, jika Anda mengalami permasalahan data seperti Hard Disk Drive (HDD) rusak, atau data tidak sengaja terhapus, maka segera stop menggunakan harddisk tersebut agar data baru tidak tertulis di atas data lama. Selanjutnya segera bawa ke jasa recovery data terpercaya agar data-data Anda bisa segera dikembalikan dengan kemungkinan recovery tinggi.

Kiranya kami cukupkan dulu untuk informasi kali ini. Harapan kami makalah ini bisa memahamkan seputar jasa recovery data dan berbagai permasalahan seputar cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, service ransom ware, dst. Harapan kami tulisan ini sedikit memahamkan tentang beragam hal ini.

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery