Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery
Kembali lagi dengan kami pejuang data dan perbaikan hard disk. Harapan kami tutorial kali ini secara global mampu menginspirasi seputar peliknya jasa recovery data, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, perbaikan hard disk/SSD tidak terbaca, jasa recovery ransomware, dst.
Tidak peduli apapun jenis kerusakan yang terjadi, baik itu pada flashdisk, hardisk, ataupun solid state disk/SSD kita harus bisa mendeteksi atau mendiagnosa problem yang terjadi dengan akurat supaya proses recovery data berjalan lancar. Lalu bagaimana cara agar proses diagnosa berjalan cepat dan akurat? Berikut caranya.
Diagnosa adalah langkah penting dalam recovery data, dan biasanya dilakukan oleh orang yang paling memiliki pengalaman dalam proses recovery data. Bisa dibilang 50% kesuksesan dari kasus yang terjadi tergantung dari cara diagnosa yang benar, karena dua alasan:
- Jika anda tidak mengetahui masalah sebenarnya, anda tidak akan dapat menyelesaikan masalah tersebut
- Jika anda salah mendiagnosa maka resiko kehilangan data permanen justru semakin besar
Karena itulah AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data, service hard disk dan ransomware selalu menyarankan untuk menggunakan jasa recovery data terbaik untuk mendapatkan hasil diagnosa terbaik.
Bahaya Salah Diagnosa
Pada artikel sebelumnya kami telah menjelaskan bahwa menurut studi dari Deepspar yang melibatkan 55 perusahaan recovery data dari 15 negara berbeda menemukan fakta bahwa 13% kasus yang tidak dapat diperbaiki dikarenakan kesalahan anne-marie sebelumnya. Itulah akibat jika salah melakukan diagnosa.
Mari kita coba melihat pada faktor penting yang harus diperhatikan saat mendiagnosa hardisk. Beberapa faktor ini ini terlihat mudah dideteksi, akan tetapi pada kenyataannya di lapangan kita sering menemukan bahwa cukup sering terjadi faktor yang mudah dideteksi terlewatkan dan dan justru solusi yang lebih kompleks dan lebih menghabiskan waktu yang terjadi, padahal masalahnya mudah diselesaikan dan membutuhkan waktu singkat saja.
Mengevaluasi Kondisi Fisik Hard Disk
Hal pertama yang harus anda lakukan dalam melakukan diagnosa recovery data adalah melihat kondisi fisik dari drive atau disk yang bermasalah. Cobalah Anda periksa Apakah ada beberapa karakteristik berikut pada media yang sedang diperiksa:
- Komponen yang terbakar atau gosong
- Bau terbakar
- Tanda bahwa drive pernah tenggelam, terkena asap atau debu
- Konektor antara board/PCB dan media penyimpanan data berkarat
Gerakan drive perlahan-lahan dengarlah apakah ada suara aneh seperti suara head yang bergerak tidak kokoh? Jika ada mungkin ada kerusakan internal seperti parts di dalam head assembly yang rusak atau copot atau patah.
Jika anda melihat ada bekas terbakar atau gosong atau hangus, apa mendengar ada suara sparepart copot di dalam drive atau disk, maka kemungkinan besar komponen tersebut rusak dan perlu di lakukan penggantian sebelum menyalakan storage media/devices.
Kalau anda melihat ada konektor yang berkarat cobalah untuk membersihkannya terlebih dahulu. Bahkan kami merekomendasikan untuk membersihkan kontaknya dalam kasus apapun, karena seringkali kontak yang berkarat adalah salah satu penyebab utama kerusakan drive/disk. Masalah ini bisa menyebabkan berbagai macam masalah instabilitas seperti adanya bad sector.
Jika kondisi fisik dari drive terlihat baik-baik cobalah untuk menghubungkannya ke power supply unit untuk mengecek kondisi dalam keadaan booting sebelum menghubungkannya ke sistem operasi. Driver Bus yang rusak bisa membuat sistem komputer yang terhubung menjadi freezed atau crashed dikarenakan adanya short circuit pada sinyal power dan data di board/PCB storage media. Karena hal ini kami biasanya merekomendasikan untuk menggunakan power supply unit external yang didedikasikan khusus untuk keperluan diagnosa drive.
Setelah Anda berhasil menyalakan drive/disk, langkah diagnosa berikut bisa dilakukan:
Drive Mengeluarkan Suara Yang Tidak Biasa
Jika drive memiliki heads yang rusak atau terdegradasi biasanya akan mengeluarkan bunyi clicking. Heads mengeluarkan suara ini saat bergerak maju dan mundur dari zona parkir menuju platters pada disk. Drive tidak bisa mendeteksi track data sama sekali setelah dia mendorong heads ke lokasi disk platters, karenanya satu-satunya hal lakukan adalah melakukan reset kepada dirinya sendiri, mengembalikan heads ke zona parkir lalu melakukan booting ulang proses tersebut lagi dan lagi.
Heads pada sebagian drive tidak dapat dibaca dengan normal karena ada debu yang menempel pada elemen baca dan tulis. Jika masalahnya disebabkan hal ini maka drive akan berperilaku yang sama dengan drive yang memiliki heads rusak. Dalam kondisi seperti ini biasanya perlu diperiksa kondisi kebersihannya di bawah mikroskop. Pada kondisi seperti ini biasanya cukup dibersihkan saja agar dapat membaca data dari disk platters.
Terkadang drive juga bisa mengeluarkan suara clicking karena adanya kerusakan pada board/PCB. Pada umumnya suara clicking mengindikasikan bahwa ada stiknya yang hilang atau rusak pada channel baca tulis dalam drive, dan ini bisa terjadi pada head maupun pada mikrokontroler unit (MCU).
Menariknya banyak hardisk modern mengeluarkan suara clicking yang sama jika anda mencoba menggunakan PCB dari drive yang lainnya, telepon anda mengambilnya dari harddrive yang modelnya sama persis. Ini terjadi karena konfigurasi atau adaptive parameters (biasanya disebut adaptives saja) yang ditanam pada chip ROM selalu unik untuk setiap drive.
Karena hal inilah kami merekomendasikan, jika memungkinkan, pastikan bahwa drive yang sedang kita kerjakan menggunakan PCB yang asli. Cara memastikannya anda bisa bertanya kepada konsumen tentang track record data recovery sebelumnya, apapun menggunakan Deepspar Disk Imager atau Ace Lab PC-3000 untuk memverifikasi apakah PCB yang dipakai masih original atau tidak. Anda juga bisa mengecek Apakah board/PCB yang dipakai masih original atau tidak dengan melihat tampilan dari board atau PCB itu sendiri.
Proses verifikasi ini sangat penting dilakukan karena bukan hal yang jarang ada klien yang datang membawa harddrive dengan PCB yang tidak original, karena sebelumnya sudah pernah dicoba swapping VCD oleh tekhnisi yang lain, misalnya mencoba memakai PCB dari drive yang sudah mati lalu lupa mengembalikannya ke PCB original.
Sebagian drive mengeluarkan bunyi krik karena ada kerusakan pada satu head. Jika kasusnya seperti ini kita juga perlu menentukan apakah salah satu head saja yang rusak, apakah berbagai head sekaligus. Kenapa begitu? Karena menentukan head mana saja yang rusak akan sangat berpengaruh pada proses recovery data yang dilakukan oleh kita, kita harus menentukan head mana saja yang mau di matikan selama proses recovery data. Dalam beberapa kasus jika drive memiliki satu head yang rusak saja masih mungkin dilakukan recovery data tanpa merusak atau mengganti susunan seluruh head di dalam drive.
Anda bisa menggunakan alat untuk mendisable head baca tulis tertentu pada RAM MCU untuk mendiagnosa head mana yang membuat driver bunyi clicking, lalu berikutnya Anda bisa menggunakan hardware imaging yang dapat mematikan atau disable head baca tulis yang rusak tersebut. Karena hardisk modern bisa memiliki sampai 10 head baca tulis, maka persentase keberhasilan recovery data akan sangat tinggi jika hanya ada 1 head baca tulis yang rusak.
Dan terakhir, pada kasus yang cukup jarang, suara clicking bisa disebabkan firmwarenya yang rusak pada system area (yang terletak pada disk platters). Walaupun firmware yang rusak bisa didiagnosa secara optimal dan baik menggunakan driver level firmware tools seperti PC-3000, anda masih bisa menentukan apakah channel baca tulis (board, heads) menyebabkan suara clicking dengan cara berikut:
Cek apakah suara clickingnya suara biasa atau suara yang yang lebih kompleks seperti suara banyak head baca tulis sekaligus. Jika Anda mendengar atau melihat drive mencoba untuk mereposisi seluruh head assembly dan berhenti sesaat pada salah satu track dalam kondisi berbunyi maka itu bukanlah kerusakan read-write channel. Kemungkinan kerusakannya ada pada firmwarenya atau pada salah satu head baca tulis saja. Jika sebuah drive/disk memiliki masalah channel baca tulis maka dia tidak akan dapat sama sekali untuk menentukan lokasi, maupun menentukan posisi dan reposisi heads pada track tertentu, dikarenakan untuk menentukan lokasi sebuah track drive harus membaca servo data dari disk platters maka channel baca tulisnya harus dapat bekerja supaya dapat menentukan hal tersebut.
Berlanjut ke Bagian 2: Diagnosa Disk Tidak Terbaca Dengan Akurat
Baiklah ini dulu untuk info kali ini. Moga-moga ulasan ini sedikit memahamkan tentang jasa recovery data dan beragam permasalahan tentang cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, service ransom ware, dst. Harapan kami postingan ini sukses menambah ilmu terkait segala sesuatu tersebut.
Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery
Kami berusaha berbagi informasi seputar data recovery di sini. Mudah-mudahan bermanfaat untuk Anda semua.