Teknik Selective Imaging Service dan Jasa Recovery Data

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery

Bertemu lagi dengan kami spesialis data dan service hard disk. Harapan kami artikel kali ini secara mendasar banyak mencerahkan tentang seluk-beluk jasa recovery data, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, jasa recovery ransomware, dst.

Normalnya proses imaging melibatkan proses menyalin seluruh data dari seluruh bagian drive/disk, mulai dari sektor nol hingga sektor maksimum dari LBA (Logical Block Addressing). Dalam banyak kasus recovery data sayangnya cara seperti ini tidak akan bekerja dengan baik karena waktu yang terbatas atau drive/disk yang sudah sangat rusak. Karenanya kita perlu menggunakan beberapa teknik selective imaging yang bisa kita gunakan untuk membuat proses imaging menjadi lebih efisien, cepat dan tidak terlalu intensif untuk drive/disk.

Source: StorageCraft

AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data, service hard disk dan ransomware selalu menginginkan proses recovery data yang cepat, begitu pula Anda tentunya. Nah, teknik-teknik ini bisa membantu Anda meraih hal tersebut.

Imaging Berdasarkan Head

Teknik selective imaging yang pertama adalah mendiagnosa setiap head baca tulis yang ada pada drive untuk mengidentifikasi mana yang bermasalah dan mana yang bagus. Selanjutnya nanti kita akan melakukan imaging dari head yang bagus terlebih dahulu, baru ke head yang bermasalah.

Untuk beberapa drive melakukan imaging berdasar heads merupakan satu-satunya cara untuk bisa mengakses data. Proses untuk melakukan switch dari head ke head adalah salah satu proses yang paling intensif pada hard drive/disk apapun. Saat sebuah drive/disk mengganti platter yang sedang dibaca, dia harus mengambil servo data lalu mereposisi head ke track yang baru. Jika head baca tulis memiliki instabilitas maka proses switching ke head yang baru ini bisa berakhir dengan exception, drive bisa menjadi tidak responsif dan mengeluarkan suara clicking.

Untuk mengatasi masalah ini anda bisa melakukan proses imaging dengan menggunakan head satu persatu: pertama lakukan imaging seluruh disk/platter menggunakan head 0, lalu ulangi menggunakan head 1, lalu ulangi menggunakan head 2, dan seterusnya sampai Anda berhasil melakukan imaging seluruh drive dengan seluruh head yang ada. Head dengan berbagai level degradasi bisa diproses menggunakan berbagai algoritma dan konfigurasi parameter yang berbeda untuk mendapatkan hasil maksimum dari setiap platter yang ada.

Secara umum melakukan imaging head by head intensitasnya jauh lebih rendah kepada drive/disk dibandingkan jika kita melakukan imaging linear dari LBA0 sampai LBA maksimum, gimana dengan kasus seperti itu drive terus-menerus melompat dari 1 head/zone ke yang lainnya. Anda juga bisa menggunakan teknik ini pada drive dengan masalah instabilitas apapun, tidak hanya pada drive yang memiliki masalah head baca tulis.

Melakukan imaging berdasar heads bahkan bisa membuat anda mampu mengambil file tertentu pada drive/disk yang memiliki satu atau beberapa heads rusak. Anda bisa melakukan hal ini Jika seluruh metadata dari file system dan fragmen dari file yang dibutuhkan berada dalam jangkauan heads yang berfungsi normal. Contohnya jika drive/disk Anda memiliki 10 heads dan hanya ada satu head yang rusak, anda memiliki peluang tinggi untuk melakukan recovery setidaknya beberapa files tanpa perlu untuk mengganti heads assembly.

Lebih jauh lagi bahkan pada kasus saat Anda perlu untuk mengganti heads assembly, merupakan sebuah ide yang bagus jika anda melakukan imaging drive/disk terlebih dahulu menggunakan headset yang masih berjalan normal, lalu berikutnya barulah anda melakukan proses swapping heads dan mengambil data dari area yang rusak. Teknik ini sangat bermanfaat karena head donor belum tentu compatible 100% dengan drive/disk yang anda tangani, bahkan tidak akan dapat membaca secara baik.

Umumnya sebelum proses imaging berlangsung alat imaging akan membuat heads map yang dapat anda pergunakan selama proses imaging berlangsung untuk mengidentifikasi sektor mana ditangani oleh head yang mana. Sebagian imaging tools membuat head map secara real-time saat melakukan proses imaging dan ini bukan prosedur yang baik karena justru memperlambat proses imaging dan meningkatkan kerusakan drive/disk karena melakukan 2 command sekaligus yaitu command untuk membaca dan command untuk head mapping.

Imaging Berdasarkan Masalah Media

Teknik ini lebih sederhana dari sebelumnya. Pada Teknik ini kita hanya perlu mengidentifikasi area yang bermasalah pada driver saat melakukan imaging pass pertama, lalu kita ambil data dari area yang OK saja. Cara ini meminimalisir kerusakan drive/disk, mempercepat proses imaging, dan jika file yang kita cari terletak pada area yang normal semua maka kita sama sekali tidak membutuhkan akses ke area problematic.

Area yang bermasalah dapat kita identifikasi dengan meminimalisir Read Sector Timeout, jadi ketika sebuah block dibaca lebih lama maka proses pembacaan tersebut dihapuskan atau dihentikan dengan mengirimkan perintah Software/Hardware/PHY Reset kepada drive/disk yang sedang diproses, setelah itu proses imaging kembali diteruskan. Anda juga bisa sedikit merubah proses ini dengan mengganti ukuran read block yang dipakai saat proses imaging. Secara umum ukuran blok seharusnya cukup kecil maksimal 100 sektor, karena menggunakan ukuran sektor yang lebih banyak menjadikan data banyak yang hilang saat sebuah block dilewatkan.

Setelah imaging pass pertama ini selesai, Anda bisa lakukan diagnosa lebih lanjut pada media storage. Pada tahap ini anda bisa optimasi algoritma imaging sesuai dengan masalah yang ada pada media penyimpanan data. Dengan kata lain sekarang anda bisa mengaplikasikan selective imaging pada area data sesuai tipe kerusakannya. Sebagai contoh long processed sectors, bad sectors with UNC, AMNF, IDNF, atau jenis error lainnya. Anda bisa mengimplementasikan Teknik ini dengan menyimpan status setiap sektor yang dibaca pada sector map, hal ini memungkinkan anda untuk memilih tipe kerusakan media apa yang harus diatasi pada setiap level pengerjaan, dan anda bisa mengkonfigurasi algoritma imaging untuk memberikan respon sesuai kasus yang dihadapi.

Imaging Berdasarkan File

Pada teknik yang satu ini kita hanya melakukan imaging pada file dan file information yang kita perlukan. File imaging ini ini terdiri atas dua tahap:

Pertama, hanya file system elemen saja seperti boot sector, file allocation Table, file attributes dan metadata file system lainnya yang diproses dengan prioritas tertinggi.

Pada fase pertama ini kita hanya mentarget elemen paling kritis dari sistem. Kita hanya mengakses sektor yang berisikan informasi terkait files dan folder yang ada pada partisi dan menggunakan data ini untuk membuat file tree pada partisi. Anda sebaiknya tidak mengakses metadata opsional yang lain yang biasanya dibaca oleh operating system saat partisi sedang dipasang untuk mengurangi kerusakan pada hard drive/disk. Sebagai contoh pada partisi NTFS metadata yang paling penting terletak pada boot sector dan MFT table, walaupun Anda bisa jadi tetap membutuhkan index records, $LogFile dan berbagai file system elements yang lain saat proses recovery.

Pada fase yang kedua setelah anda berhasil melakukan imaging metadata file system dan membuat file tree, anda bisa menentukan lokasi File atau folder yang spesifik yang butuh untuk diproses recovery data, lalu selanjutnya anda melakukan imaging pada sektor-sektor yang menyimpan data file tersebut Anda bisa melewatkan seluruh sektor lainnya dikarenakan hanya sektor tersebut saja yang Anda butuhkan.

Kebanyakan alat recovery data melakukan imaging files fragmen demi fragmen sesuai informasi dari file location information yang terdapat pada file system metadata. Cara seperti ini memiliki satu kekurangan yaitu sektor diproses dengan urutan sesuai yang dialokasikan file sistem, sehingga drive/disk harus terus-menerus dari satu area ke area yang lain pada drive/disk lalu pindah dari satu head ke head yang lainnya tiap ada fragmen file yang diakses. Tentunya cara seperti ini sangat memperlambat proses imaging dan meningkatkan resiko kerusakan harddrive/hard disk karena stressed dengan tekanan kerja yang tinggi.

Cara yang lebih baik adalah dengan melakukan drive linear imaging sequence, atau melakukan imaging data secara linear. Pada kasus seperti ini proses imaging tidak akan dilakukan fragmen per fragmen, akan tetapi dilakukan block per block secara berurutan sebagaimana di definisikan oleh file system location information. Seluruh sektor yang yang dimiliki oleh sebuah file tertentu diproses secara linier, seakan-akan melakukan imaging pada seluruh drive/disk akan tetapi dengan melewatkan sektor yang tidak dibutuhkan.

Catatan Penting

Dengan meningkatnya kapasitas drive dari tahun ke tahun semakin jelas bahwa proses imaging perlu dilakukan secara selektif, entah itu berdasar head tertentu, berdasar masalah media tertentu, file tertentu. Selective imaging menjadi wajib karena bukan saja dia menghemat waktu dalam melakukan imaging drive/disk berukuran terabytes tetapi juga sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut yang disebabkan oleh stres atau tekanan kerja yang dilakukan oleh full drive/disk imaging.

Kami rasa sampai di sini untuk info kali ini. Moga-moga artikel ini sukses memahamkan terkait jasa data recovery dan beragam permasalahan terkait cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, service ransom ware, dst. Semoga postingan ini bisa mencerahkan mengenai segala masalah ini.

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery