Kasus Recovery Data Tokyo Stock Exchange

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery

Kembali lagi dengan kami praktisi data dan perbaikan hard disk. Harapan kami artikel kali ini secara mendasar sedikit-banyak membuka wawasan terkait rumitnya jasa data recovery, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, perbaikan hard disk/SSD tidak terbaca, jasa recovery ransomware, dst.

Kerusakan hardisk bisa terjadi kapanpun dan dimanapun, tidak bisa diprediksi secara detail dan tepat akurat 100%. Bahkan bukan hanya perusahaan kecil saja yang mengalami permasalahan ini, perusahaan besar pun bisa jadi mengalami masalah serupa walaupun sudah menggunakan persiapan yang sangat baik untuk mencegahnya. Kerusakan data memang seperti musibah, datang tak diundang dan sering terjadi tiba-tiba.

Sebagaimana yang dialami oleh Tokyo Stock Exchange (TSE) atau Bursa Efek Tokyo, yang mengalami masalah shutdown sehari penuh pada pekan lalu sehingga membuat dunia transaksi finansial menjadi sangat terkejut. Hal ini disebabkan karena Tokyo Stock Exchange (TSE) atau Bursa Efek Tokyo merupakan pasar finansial terbesar ketiga di dunia dengan jumlah ekuitas senilai 6 triliun dolar Amerika, dan dikarenakan lamanya siap daun ini terjadi.

Yang lebih mengejutkan AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data, service hard disk dan ransomware adalah hal tersebut terjadi karena kerusakan data hard disk! Wow!

Source: Tech Radar

Hal ini diketahui setelah tim jurnalis dari Bloomberg, sebuah media informasi finansial terbesar dan terpopuler di dunia, memulai proses Identifikasi dan investigasi proses apa atau kendala Apa yang membuat hal tersebut terjadi. Hal ini karena memang kejadiannya sangat langka sehingga sangat menarik untuk diinvestigasi, mengapa sampai ada kecelakaan yang katastropik seperti itu?

Setelah dicek dan di teliti lebih jauh ternyata ada semua dari file penyimpanan data yang disebut “No. 1 shared disk device” yang mengalami error pada memorinya sehingga proses baca tulis data kepada disk tersebut menjadi rusak atau tidak bisa dilakukan. Sebenarnya pada kasus ini tim dari Tokyo Stock Exchange (TSE) sudah menyiapkan sistem automatic failover ke “No. 2 shared disk device”, yang sayangnya sistem ini tidak berjalan dengan baik sehingga sistem keuangan menjadi crashed dan tidak berjalan. Sumber kerusakan utama ditemukan adalah hardisk yang defektif, atau kerusakan pada Solid State Drive dan juga modul memory.

Insiden ini dijelaskan oleh banyak media financial sebagai sebuah hal yang membuat kerusakan vital pada server yang mengirimkan informasi market kepada para pelaku trading. Karena sistem failover tersebut gagal berjalan secara otomatis akhirnya administrator melakukan switchover kepada disk backup secara manual menggunakan tangan, akan tetapi ini tidak berjalan secara otomatis maka Tokyo Stock Exchange akhirnya harus ditutup dulu selama 1 hari untuk proses perbaikan.

Pelajaran Yang Bisa Diambil

Pelajaran yang bisa kita ambil dari berita ini adalah hardware bisa dan bahkan akan rusak di suatu saat nanti, tidak peduli sehebat apapun anda melakukan sistem backup dan tidak peduli secanggih apapun teknologi yang anda pakai. Sebagaimana kita lihat sistem trading yang canggih phone tidak kebal dari kerusakan ini, apalagi tingkat kompleksitasnya sangat tinggi dan perlu untuk beroperasi secara real-time.

Hal inilah yang membuat kita perlu untuk menyediakan sistem failover dan sistem backup data, juga system data recovery ataupun bekerjasama dengan penyedia jasa recovery data untuk pengamanan data. Karena musibah bisa terjadi kapanpun dan di manapun. Selain itu juga ada banyak ancaman lain seperti malware, ransomware, serangan siber, dan juga berbagai bahaya lainnya yang mengancam eksistensi dan integritas data kita.

Dari sini Kita juga bisa menilai bahwa pelaku bisnis bisa mencoba untuk mengurangi resiko dengan menggunakan cloud back up serta solusi cloud storage, serta bisa mencoba menggunakan strategi back up 321: yaitu 3 copy data, 1 dipakai, 1 disimpan di media terpisah, dan satu lagi disimpan di tempat penyimpanan offside atau di lokasi yang berbeda.

Sepertinya kami cukupkan dahulu untuk informasi kali ini. Harapan kami informasi ini semakin menginspirasi terkait jasa recovery data dan beragam hal terkait cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, service ransom ware, dst. Semoga postingan ini dapat membuka wawasan tentang segala sesuatu itu.

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery