Service dan Recovery Data vs Interferensi Tape Magnetic

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery

Selamat datang lagi bersama kami teknisi data dan reparasi hard disk. Semoga jurnal kali ini secara global sedikit-banyak memahamkan tentang galaksi jasa data recovery, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, reparasi hard disk/SSD tidak terbaca, jasa recovery ransomware, dst.

Pada beberapa artikel sebelumnya telah kita bahas tentang kelebihan penggunaan tape magnetic dengan teknologi LTO untuk penyimpanan data hasil recovery dari hardisk client. Di sana dijelaskan tentang kemudahan penggunaannya, harganya yang terjangkau, kapasitasnya yang besar, daya tahannya yang tinggi, sehingga cocok digunakan untuk menyimpan hasil recovery data sementara. Atau untuk arsip. Tetapi ada salah satu kekurangannya data di dalam tape magnetik bisa rusak karena interferensi magnetik. Bagaimana mengatasinya?

Setelah mencoba untuk meneliti lebih lanjut, AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data, service hard disk dan ransomware menemukan jawabannya.

Menyimpan data pada pita magnetik mungkin terdengar jadul sekali, terdengar kuno, akan tetapi sebenarnya cara yang masih banyak digunakan untuk keperluan pengarsipan data dikarenakan tingginya kemampuan penyimpanan data pada pita magnetik. Para penyedia jasa recovery data pun bisa memanfaatkan teknologi ini untuk penyimpanan hasil imaging atau kloning dari klien mereka.

Solid state drives (SSDs), Blu-ray discs dan berbagai teknologi data storage modern lainnya memang bisa ditulis dengan cepat dan dibaca dengan cepat juga, tetapi umumnya tidak memiliki densitas penyimpanan data setinggi pita magnetik dan menjadi sangat mahal jika harus dipergunakan menampung banyak sekali data. Karena itulah walaupun pita magnetik tidak terlalu populer di level konsumen umum seperti kita, akan tetapi teknologi ini sangat banyak dipergunakan pada level data center dan pengarsipan recovery data, dikarenakan walau kecepatannya memang lebih lambat tetapi data yang bisa ditampung jauh lebih besar dan murah.

Akan tetapi ada masalah dengan interferensi data pita magnetik yang bisa membuat kerusakan data di dalamnya. Ini yang menjadi salah satu bahan pertimbangan penggunaan pita magnetik sebagai penyimpanan data.

Pita Magnetik Jenis Baru

Untuk mengatasi hal itu para peneliti dari University of Tokyo telah mencoba untuk membuat pita magnetik menggunakan material baru yang memungkinkan kita untuk menaruh data lebih tinggi dan lebih banyak, serta memberikan proteksi tambahan dari interferensi magnetik, serta cara baru untuk penulisan data ke pita magnetik tersebut menggunakan gelombang milimeter berfrekuensi tinggi.

Dengan teknologi baru ini diharapkan bahwa pita magnetik akan memiliki densitas penyimpanan data lebih tinggi, lifetime lebih panjang, biaya yang lebih rendah serta penggunaan energi yang lebih efisien, dan tentunya ketahanan terhadap interferensi dari luar.

Dijelaskan oleh Shinichi Ohkoshi bahwa material baru yang dipergunakan untuk penyimpanan data ini disebut epsilon iron oxide, dimana material ini cocok untuk digital storage jangka panjang. Ketika data ditulis kepada epsilon iron oxide, magnetic states yang merepresentasikan bits menjadi resisten dari pengaruh medan magnet luar yang bisa membuat intervensi terhadap data, memiliki properti magnetic anisotropy yang kuat. Hal ini Tentunya memang juga membuat proses penulisan data lebih sulit, akan tetapi ada teknik tersendiri yang bisa membuat penulisannya tetap berlangsung lancar.

Untuk menulis datanya digunakan teknik atau metode baru yang disebut focused-millimeter-wave-assisted magnetic recording (F-MIMR). Teknologi ini menggunakan gelombang yang berkisar antara 30 sampai 300 GHz, yang ditujukan kepada lapisan epsilon iron oxide, dalam keadaan dibawah pengaruh medan magnetik luar. Hal ini menyebabkan partikel pada permukaan pita magnetik berubah arah direksi magnetiknya, sehingga mereprentasikan bit informasi.

Ini adalah cara yang dipergunakan untuk mengatasi apa yang disebut dengan “the magnetic recording trilemma”, seperti dijelaskan oleh Marie Yoshikiyo salah seorang peneliti yang ikut dalam penelitian ini. The magnetic recording trilemma menjelaskan bahwa dalam peningkatan kapasitas penyimpanan data kita memerlukan partikel magnetik yang lebih kecil, akan tetapi dengan kecilnya partikel magnetik yang dipergunakan maka data menjadi tidak stabil dan mudah hilang. Karenanya kita perlu menggunakan material yang secara magnetik lebih stabil dan membuat cara menulis baru yang benar-benar untuk menulis kepada elemen tersebut. Dan ternyata proses ini juga lebih efisien dalam penggunaan energinya.

Adapun urusan perhitungan densitas teknologi, tim peneliti belum menjelaskan lebih lanjut tentang jumlahnya, karena ini masih dalam rangka proof of concept. Bagi para penyedia jasa recovery data, mungkin masih perlu menunggu beberapa tahun untuk hadirnya teknologi ini di pasaran, mungkin 5 sampai 10 tahun. Dalam jangka waktu tersebut kita juga bisa sambil menunggu perkembangan terbaru dari dunia data storage untuk muncul ke permukaan, seperti teknologi penulisan data menggunakan laser-etched glass slides, holographic films, DNA, dan juga menggunakan genomes of living bacteria.

Kiranya kami cukupkan dulu untuk update kali ini. Moga artikel ini sukses menambah wawasan seputar jasa recovery data dan beragam permasalahan seputar cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, service ransom ware, dst. Moga artikel ini mampu mencerahkan tentang semua itu.

Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery