Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery
Jumpa kembali dengan Ahli Data dan repair hard disk. Harapan kami jurnal kali ini secara general bisa menginspirasi terkait kompleksitas jasa data recovery, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, repair hard disk/SSD tidak terbaca, jasa recovery ransomware, dst.
Dalam berbagai artikel yang telah kami terbitkan sebelumnya telah kita bahas tentang cara penyimpanan data serta recovery menggunakan berbagai media penyimpanan data seperti hardisk, flashdisk, SSD, SD card, dan lain-lain. Akan tetapi kita belum pernah mencoba untuk membahas cara recovery data dan penulisan data menggunakan teknik terbaru yaitu DNA pada bakteri. Mungkinkah hal itu dilakukan? Hmm, …
AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data, service hard disk dan ransomware cukup heran mendengar ide seperti itu, tapi ternyata memang ada. Ya, ternyata memang penyimpanan data ke dalam DNA bacteria sudah mulai dilakukan.
Para peneliti China di Tianjin University telah mencoba untuk menaruh dan membaca data sebanyak 445 KB dari bakteri hidup E. coli, dan mereka menyatakan bahwa bakteri E. coli dapat digunakan sebagai media penyimpanan data berbasis DNA yang stabil.
Hingga saat ini penyimpanan data dengan menggunakan media DNA masih menggunakan media DNA sintetis yang disimpan dalam objek kaca atau media sejenisnya. Akan tetapi sekarang tim peneliti dari negara Cina telah mencoba untuk menyimpan dNA sintetis tersebut pada sel hidup lalu kemudian mencoba untuk melakukan recovery data, dalam artian membaca data yang telah disimpan di dalamnya setelah sel tersebut melakukan reproduksi.
Para peneliti tersebut mengatakan bahwa dNA artifisial yang bersifat in Vitro atau kaca tersebut menggunakan kan Diana pendek dengan fragmen berkisar 100 sampai 200 nukleotida. Adapun metode yang mereka gunakan, menyimpan data secara in Vivo (sel hidup) yang menggunakan fragmen lebih besar sampai 11.520 nukleotida.
Cara Kerja Penyimpanan Data Berbasis DNA
Untuk bisa menyimpan, membaca dan melakukan recovery data dari organisme hidup ini tentukan harus tahu cara kerjanya. Lalu bagaimana cara kerja penyimpanan dan pengambilan data dengan metode ini?
Saat sel bereproduksi mereka membuat sel baru yang membawa data digital yang disimpan dalam DNA. Para peneliti tersebut menjelaskan bahwa ketika sel hidup bereproduksi mereka membuat replika DNA dengan kualitas tinggi, hal ini membuat pragmen data tersebut bisa diambil dari sel-sel lain yang bakal lebih banyak jumlahnya dibanding sel awal penyuntikan DNA. Hal ini membuat penyimpanan data menjadi lebih stabil, serta waktu penyimpanan atau periode penyimpanan bisa lebih panjang.
Detail dari cara pengerjaan ini terdapat pada ada paper Nature, dan para peneliti sedang meneliti tentang oligos atau singkatan dari oligonucleotides, yang merupakan satu strand pendek DNA. Mereka menggunakan lebih dari 10.000 oligos yang mencakup 2,304 kilo bit pairs (kbps). Adapun detail lebih jelasnya cukup teknis dan tidak dapat kami jelaskan secara detail disini karena kurangnya ilmu kami. Akan tetapi yang jelas data-data disimpan di dalam bakteri E. Coli, yang bisa ditaruh pada piringan Solid atau piringan liquid. Disinilah mereka akan melakukan reproduksi dan membentuk koloni tersendiri.
Adapun untuk cara pembacaan data mereka menggunakan teknik DNA sequencing dan mereka menemukan bahwa data yang dapat dibaca benar adanya seperti saat pertama kali ditulis.
Pada ringkasannya para peneliti menjelaskan bahwa penyimpanan data berbasis DNA memiliki kelebihan dalam sisi kestabilan DNA untuk maintenance pada periode penyimpanan data yang panjang, dan juga dari sisi murahnya biaya untuk melakukan replikasi data. Mereka mengklaim bahwa pekerjaan yang sedang mereka lakukan ini adalah metode penyimpanan dan recovery data paling besar pada sel makhluk hidup yang pernah dikerjakan hingga saat ini, yang akan membuat penyimpanan data berbasis makhluk hidup dapat terwujud di masa mendatang, dengan menggunakan teknik in Vitro sintesis dan juga kemampuan biologis sel hidup untuk berkembang biak. Teknik ini akan membuat penyimpanan data menjadi sangat efisien dan ekonomis, yang akan membuat sistem pengarsipan data atau cold storage menjadi dapat diaplikasikan dengan skala besar.
Baiklah cukup sekian untuk info kali ini. Semoga sajian ini sukses mencerahkan tentang jasa data recovery dan berbagai hal tentang cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, service ransom ware, dst. Harapan kami info ini sedikit-banyak memahamkan mengenai berbagai permasalahan ini.
Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery
Kami berusaha berbagi informasi seputar data recovery di sini. Mudah-mudahan bermanfaat untuk Anda semua.