Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery
Bertemu lagi bersama masternya data dan reparasi hard disk. Moga-moga ulasan kali ini secara umum bisa membuka wawasan mengenai semesta jasa data recovery, cara mengembalikan file yang terhapus/hilang, reparasi hard disk/SSD tidak terbaca, jasa recovery ransomware, dst.
Salah satu jenis kerusakan yang sering terjadi pada hard disk adalah kerusakan firmware. Apa maksudnya dan bagaimana mengatasinya? Mari kita ulas lebih dalam lagi.
Kerusakan Firmware Hard Disk
Dalam dunia data recovery salah satu hal yang sering menjadi masalah adalah kerusakan firmware pada hardisk. Apa itu firmware pada hardisk? Firmware bisa dikatakan merupakan Operating System yang bekerja pada hardisk. Tanpa adanya hal yang satu ini maka Hard Drive tidak akan bisa berputar dengan kecepatan yang benar, juga tidak akan bisa membaca data dengan baik. Seperti sistem operasi Windows atau Macintosh, filmnya juga bisa mengalami Korupsi atau kerusakan data. Versi firmware yang ada di dalam hardisk biasanya tertulis dalam label berwarna putih di bagian depan hard disk drive. Labelnya sangat jelas pada hardisk Seagate dan Samsung. Secara umum firmware tersimpan pada permukaan platter. Jika hardisk mengalami kerusakan biasanya akan ada beberapa gejala yang muncul seperti:
- Hardisk tidak terdeteksi oleh BIOS
- Nomor model yang ditampilkan salah
- Kapasitas hardisk ditampilkan secara salah oleh komputer
- Hardisk mengeluarkan bunyi klik klik klik
- Jalan dengan sangat lambat
- Harddisk terdeteksi tapi tidak ada sektor yang terbaca
- Tiba-tiba berputar dengan cepat lalu melambat seketika
Berbagai gejala tersebut bisa berbeda satu sama lain tergantung membuat hardisk, umur dan model dari harddrive. Untuk menilai bahwa harddisk atau hard drive mengalami firmware yang rusak harus menggunakan satu set alat diagnosa yang tepat. AhliData.com sebagai penyedia jasa recovery data, service hard disk dan ransomware pun menggunakan alat khusus untuk mengakses firmware.
Mengapa Terjadi Kerusakan Firmware?
Mungkin anda pernah mengalami software yang anda pakai tiba-tiba crash atau hang. Biasanya saat mengalami hal tersebut membuat software akan mengatasinya dengan mengeluarkan rilis baru untuk mengatasi bug/error ini. Nah, sama seperti software pada umumnya firmware atau sistem operasi harddisk pun bisa mengalami error seperti hal tersebut. Karenanya Para produsen hardisk pun sering melakukan upgrade firmware untuk mengatasi masalah error pada harddisk mereka.
Kerusakan firmware biasanya adalah kerusakan jenis kedua yang tidak terlalu sering terjadi. Yang lebih sering terjadi adalah kerusakan sector hardisk tidak dapat terbaca atau biasa disebut dengan bad sector. Terjadinya bad sector tersebut bisa membuat ada bagian tertentu dari hardisk yang menjadi terkorupsi atau error, terutama pada bagian growth defect list (G-List) dan juga modul S.M.A.R.T.
Bagaimana Cara Mengakses Firmware?
Untuk melakukan recovery data kita harus pertama kali mengakses firmware harddisk. Tapi hal ini tidak mudah dilakukan. Untuk bisa mengaksesnya kita harus mengakses terlebih dahulu service area (SA). Service area adalah bagian pada permukaan platter yang khusus untuk melayani firmwarenya. Semua hardisk pada umumnya menaruh modul critical untuk firmware pada platter mereka, dengan pengecualian produsen hardisk merk Toshiba. Umumnya data firmware terdapat pada dua bagian platter di platter yang sama. Biasanya ini dikenal sebagai primary dan secondary service area. Secondary service area ini digunakan sebagai back up untuk memperbaiki kerusakan firmware pada area primer, atau juga sebaliknya.
Untuk mengakses area ini tidak dapat menggunakan Windows secara langsung tetapi harus memakai alat khusus. Ada beberapa perusahaan yang memproduksi alat-alat tersebut di antaranya adalah Ace Laboratory, Salvation Data, dan Atola. Sayangnya semua produk yang dikeluarkan oleh mereka membutuhkan investasi besar dan harus dipelajari secara mendalam supaya dapat dipergunakan dengan baik. Alat-alat yang memiliki ini jarang dimiliki oleh service center laptop atau komputer pada umumnya, hanya ada di perusahaan yang berfokus pada jasa recovery data.
Bagaimana Cara Memperbaiki Firmware?
Untuk memperbaiki firmware sangat berbeda caranya antara harddisk merek satu dengan merek yang lain. Namun dalam kebanyakan kasus Hal pertama yang memungkinkan untuk dilakukan adalah melakukan backup dari seluruh service area. Data dalam area ini ini di paruh pada berbagai trek berbeda. Kita juga harus membackup dulu Read Only Memory atau ROM. Setelah kita lakukan hal ini baru kita lakukan backup pada firmwares.
Setelah backup diambil atau dilakukan, maka editing pada modul firmware boleh dilakukan. Dalam proses reparasi recovery data ini bisa jadi kita perlu melakukan editing manual dengan Hex Editor. Bisa jadi juga dengan melakukan loading firmware yang berjalan normal dari donor hardisk, dilakukan untuk meng-overwrite versi yang rusak pada hardisk yang bermasalah
Setelah modul yang rusak berhasil diperbaiki ki selanjutnya pada saat hardisk akan dinyalakan maka dia akan bisa mendeteksi dirinya sendiri dengan normal, lalu data pun bisa diakses kembali. Setelah itu dilakukan kloning sector by sector dengan alat imaging khusus dikarenakan kemungkinan akan ada bad sector di dalamnya. Setelah ini semua selesai maka file system bisa dibuat ulang lalu data dikembalikan dalam bentuk file yang sudah diekstrak dan di tes validitasnya.
Kami rasa cukup sekian untuk edisi kali ini. Semoga postingan ini sedikit mencerahkan terkait jasa recovery data dan segala sesuatu terkait cara mengembalikan file/folder yang terhapus/hilang, service hard disk/SSD tidak terbaca, service ransom ware, dst. Semoga artikel ini mampu menambah wawasan mengenai semua ini.
Hard disk / SSD rusak? Terkena virus dan ransomware? Tenang, kami bisa membantu service dan recovery
Kami berusaha berbagi informasi seputar data recovery di sini. Mudah-mudahan bermanfaat untuk Anda semua.